Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together)
beberapa Metode Pembelajaran yang telah dipaparkan sebelumnya seperti , Metode Gallery Walk, Metode Demonstrasi, Metode Crossword Puzzle, Metode Investigasi , Metode Pembelajaran Ingquiry dan Metode Tutor Sebaya. Kali ini sobat pendidikan akan melanjutkan pembahasan tentang Model Pembelajaran NHT. semoga bermanfaat.
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Eggen dan Kauchank dalam Wardhani, metode pembelajaran
merupakan “pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang
dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran”. Pedoman itu memuat
tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
kegiatan pembelajaran. Salah satu tujuan dari penggunaan metode
pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar.
Dengan pemilihan metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran,
diharapkan adanya perubahan dari mengingat (memorizing) atau menghapal
(rote learning) ke arah berpikir (thinking) dan pemahaman
(understanding), dari metode ceramah ke pendekatan discovery learning
atau inquiry learning, dari belajar individual ke kooperatif, dari
subject centered ke clearer centered atau terkonstruksinya pengetahuan
siswa.
Model pembelajaran kooperatif bukanlah hal yang sama sekali baru bagi guru. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu metode pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap
siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang
berbeda-beda (tinggi, sedang, dan rendah) dan jika memungkinkan anggota
kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan
kesetaraan jender.
Menurut Hamruni, prinsip-prinsip dalam pembelajaran kooperatif antara
lain: 1) pembelajaran secara tim, 2) didasarkan pada manajemen
kooperatif, 3) kemauan untuk bekerjasama, 4) keterampilan bekerjasama.
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompokkelompok
kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen,
kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras, dan satu sama lain saling
membantu.
Pembelajaran
kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen
yang saling terkait. Adapun berbagai elemen dalam pembelajaran
kooperatif adalah adanya: “
(1) saling ketergantungan positif;
(2)
interaksi tatap muka;
(3) akuntabilitas individual, dan
(4) keterampilan
untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang
secara sengaja diajarkan”.
Pembelajaran
kooperatif merupakan pengembangan dari teori belajar konstruktivisme
lalu bagaimana kita tahu seorang guru telah mengajar secara
konstruktivistik? Brooks dan Brooks dalam Nurhadi dan Senduk memberikan
ciri-cirinya sebagai berikut:
- guru adalah salah satu dari berbagai macam sumber belajar, bukan satu-satunya sumber belajar.
- Guru membawa siswa masuk ke dalam pengalaman-pengalaman yang menentang konsepsi pengetahuan yang sudah ada dalam diri mereka.
- Guru membiarkan siswa berpikir setelah mereka disuguhi beragam pertanyaan-pertanyaan guru.
- Guru menggunakan teknik bertanya untuk memancing siswa berdiskusi satu sama lain
- Guru menggunakan istilah-istilah kognitif seperti: klasifikasikan, analisislah, dan ciptakanlah ketika merancang tugas-tugas.
- Guru membiarkan siswa belajar secara otonom dan berinisiatif sendiri.
- Guru menggunakan data mentah dan sumber primer bersama-sama dengan bahan-bahan pelajaran yang dimanipulasi.
- Guru tidak memisahkan antara tahap „mengetahui‟ dari proses menemukan‟.
- Guru mengusahakan agar siswa dapat mengkomunikasikan pemahaman, karena dengan begitu mereka benar-benar sudah belajar.
Menurut Nasution “kerjasama adalah salah satu dari asas didaktik”.
Sekolah merupakan suatu lembaga yang bertujuan mempersiapkan siswa untuk
hidup sebagai anggota masyarakat, harus sesuai dengan masyarakat, dan
sifat gotong royong hendaklah dijadikan suatu prinsip yang mewarnai
praktik pengajaran untuk siswa-siswa kita.
Lie mengemukakan bahwa Pembelajaran
kooperatif sesungguhnya bukan hal yang baru, hanya dalam penggunaan dan
pengenalannya telah sering disebut sebagai metode kerja kelompok. Namun
dalam pelaksanaannya, metode kerja kelompok ini sering dianggap kurang
efektif karena siswa yang pandai dan rajin merasa rekannya yang kurang
mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka.
Berbeda dengan metode kerja kelompok, dalam pembelajaran kooperatif
bukan hanya sekedar kerja kelompok saja yang diperkenalkan, tetapi juga
pada penstrukturannya. Seperti yang diungkapkan oleh Lie “pembelajaran
kooperatif dapat didefinisikan sebagai kerja kelompok yang terstruktur”.
Di dalam struktur ini terdapat lima unsur pokok seperti yang
dikemukakan oleh Johnson dalam Lie yaitu “saling ketergantungan positif,
tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerjasama dan
proses kelompok”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan belajar secara bersama-sama, saling membantu antara satu
dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam
kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
kooperatif merupakan strategi
pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam
kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam
kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran
yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah
untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara
aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam
hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni
mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecah-kan
Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu tipe model pembelajaran kooperatif yang merupakan struktur sederhana dan terdiri atas beberapa tahapan yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi diantara siswa.
Terdapat empat tahap pelaksanaan teknik NHT yaitu “penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab”.Rencana pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
C. Manfaat model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah, antara lain adalah
Kelebihan ModelPembelajaran Kooperatif Numbered Head Together mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut.
Kelemahan metode pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together adalah sebagai berikut.
masalah. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil
dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan.
Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan
kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses
berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian
besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari
materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
2. Model Pembelajaran NHT
A. Pengertian Model Pembelajaran NHT
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1993 dengan melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1993 dengan melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.
Model pembelajaran
NHT ini merupakan salah satu dari sekian banyak teknik dalam model
pembelajaran kooperatif yang memeberikan kesempatan kepada siswa untuk
saling berkomunikasi secara aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas
mereka. Seperti yang dikemukakan oleh Lie “metode pem-belajaran ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat”.
Selanjutnya Lie juga mengungkapkan bahwa model pembelajaran ini
mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka dan bisa
digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia didik.
Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu tipe model pembelajaran kooperatif yang merupakan struktur sederhana dan terdiri atas beberapa tahapan yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi diantara siswa.
Menurut Agus Suprijono, pembelajaran dengan menggunakan model NHT
diawali dengan numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok
kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang
dipelajari. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Langkah
berikutnya guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor sama dari
tiap-tiap kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
B. Langkah -Langkah Model Pembelajaran NHTTerdapat empat tahap pelaksanaan teknik NHT yaitu “penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab”.Rencana pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
- Penomoran
- Mengajukan Pertanyaan
- Berpikir Bersama
- Pemberian Jawaban
C. Manfaat model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah, antara lain adalah
- Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
- Memperbaiki kehadiran
- Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
- Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
- Konflik antara pribadi berkurang
- Pemahaman yang lebih mendalam
- Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
- Hasil belajar lebih tinggi
Kelebihan ModelPembelajaran Kooperatif Numbered Head Together mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Setiap siswa menjadi siap semua
- Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh
- Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai
Kelemahan metode pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together adalah sebagai berikut.
- Kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru
- Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
- Robert E. Slavin, Cooperative Learning Theory, Research, and Practice (Boston: Allyn & Bacon, 1995)
- Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011
0 Response to "Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together)"
Post a Comment
Catatan :
~ Usahakan Komentar Yang Sopan / Tidak Menyinggung
~ Tidak Mengandung Kata kasar
~ Tidak Berbau porno Atau sara
~ Boleh Berupa Kritik Atau Saran
~ Komentar Sesuai Artikel Di Atas
~ Diharapkan Untuk Tidak menulis Link Hidup / Aktif